N EFEKTIVITAS PENERAPAN PELATIHAN MODEL BLENDED LEARNING DALAM PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEGAWAI BPSDMD PROVINSI BANTEN

Penulis

  • NENI KHOERUN NISA Pascasarjana STIA Banten

Kata Kunci:

efektivitas, pelatihan, blended learning, pengembangan kompetensi

Abstrak

Permasalahan utama efektivitas penerapan pelatihan model blended learning dalam pengembangan kompetensi pegawai di BPSDMD Provinsi Banten yaitu kendala jaringan internet yang kurang memadai, peserta yang belum siap dalam menerapkan blended learning, sarana prasarana yang belum memadai, tenaga pengajar yang belum mampu menerapkan blended learning, sistem Pembelajaran yang belum dapat diterapkan untuk diklat teknis dan substantif, adanya tugas lain dari pimpinan yang membuat focus peserta diklat terbagi, dan interaksi yang kurang antara peserta, panitia dan narasumber. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana efektifitas pelatihan model blended learning dalam pengembangan kompetensi PNS yang dilaksanakan, untuk mengetahui dan menganalisis solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala dalam penerapan pelatihan model blended learning dan untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana strategi untuk meningkatkan kompetensi Pegawai Provinsi Banten. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, teknik penentuan informan menggunakan purposive sampling, informan dalam penelitian ini antara lain Kabid Pengembangan Kompetensi Manajerial dan Fungsional, Analis Pengembangan Kompetensi, 2 orang Widyaiswara Madya, Tim IT dan 2 orang peserta pelatihan, teknik analisis data menggunakan komponen dalam analisis data (interactive model). Hasil penelitian menunjukan bahwa pelatihan model blended learning di BPSDMD Provinsi Banten efektif  karena menggabungkan pembelajaran online dan offline dalam mengembangkan kompetensi PNS. Solusi untuk mengatasi kendala dalam penerapan blended learning dengan menyelenggarakan pelatihan, ujian sertifikasi kompetensi, dan webinar sesuai kebutuhan instansi, perbaikan strategi e-learning, dan peningkatan familiaritas pegawai dengan teknologi serta dan meningkatkan pembelajaran mandiri. Strategi pelatihan juga meliputi penggabungan kelas terbuka dan kelas klasikal, penggunaan metode pembelajaran melalui konsep coaching dan mentoring, peningkatan kuota online, penambahan perangkat komputer, dan penyediaan genset ketika terjadi pemadaman listrik.

Unduhan

Diterbitkan

2024-07-11